Kamis, Januari 26, 2017

Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi

Organisasi terdiri dari kumpulan orang, yang dibedakan berdasarkan fungsi, namun memiliki tujuan yang sama. Agar orang-orang tersebut dapat bergerak ke arah yang sama, diperlukan komunikasi yang baik antarorang, antara pimpinan dan anak buah, antarpimpinan, dan sebagainya. Ketika organisasi masih ramping dan jumlah orangnya masih dalam hitungan jari, komunikasi tidaklah terlalu sulit. Namun masalah komunikasi mulai muncul ketika organisasi semakin melebar dan melintasi batas daerah atau negara.

Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi. Dalam hal ini keberhasilan komunikasi organisasi dapat dinilai dari munculnya persamaan persepsi antara pemberi dan penerima informasi sehingga muncul rasa saling percaya di antara mereka, yang kemudian diikuti dengan persamaan tindakan untuk mewujudkan cita-cita perusahaan.

Pada dasarnya, ada tiga faktor utama yang menjadi hambatan dalam mencapai keberhasilan komunikasi perusahaan. 

1. Hambatan teknis.
Hambatan teknis ini lebih bersifat kasat mata, misalnya keterbatasan sarana dan prasarana komunikasi. Namun kemajuan teknologi diharapkan mampu mengurangi hambatan teknis ini. Jika dulu untuk memberi informasi kepada pegawai harus dikumpulkan di suatu ruangan, maka sekarang bisa melalui email atau WA group. Penggunaan media cetak, seperti surat, brosur, tabloid, atau majalah masih cukup efektif sebagai penyambung lidah pimpinan perusahaan.
Namun demikian, keberagaman media yang ada harus dapat dimanfaatkan dengan tepat, sesuai dengan target audience dan jenis pesan yang ingin disampaikan. Pasalnya, setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan terhadap efektivitas penyampaian pesan dibawanya.

2. Hambatan kalimat.
Pemilihan kata dalam menyusun kalimat untuk menyampaikan suatu ide menjadi faktor penting, mengingat kemampuan atau daya serap tiap pegawai berbeda-beda. Suatu kalimat diharapkan mampu menyampaikan suatu pokok pikiran atau ide secara utuh dan ditafsirkan sama oleh para penerima informasi.
Untuk itu “tingkat kesulitan” suatu informasi dibedakan berdasarkan target audience-nya. Untuk manajemen tingkat atas, suatu informasi bisa disampaikan dengan menggunakan istilah-istilah asing dan bahasa yang lebih formal. Kalimat yang digunakan sebaiknya lugas, tidak terlalu banyak kalimat bersayap.

3. Hambatan manusia.
Terkait dengan faktor manusia, ada beberapa hal yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi seseorang.

Faktor individu. Adanya perbedaan usia, pendidikan, keluarga, pengalaman, emosi, sifat, status, dan sebagainya, sangat memengaruhi kemampuan seseorang menangkap pesan dalam suatu komunikasi. Misalnya, saat ini bahasa yang digunakan generasi Y, yang mulai mendominasi angkatan kerja baru, terdengar asing di telinga pegawai yang lebih senior. Pegawai yang berpengalaman mungkin lebih cepat menangkap esensi informasi dibandingkan pegawai yang berlum terlalu berpengalaman, dan seterusnya.

Hambatan psikologis. Lingkungan kerja yang kurang nyaman dalam suatu unit juga memengaruhi efektivitas komunikasi organisasi di antara para pegawai yang berada dalam unit tersebut. Terlebih jika terjadi ketidakcocokan antara para pegawai ataupun antar-pimpinan dan pegawai.