Senin, September 20, 2010

Jagung

Kementerian Pertanian membagikan bibit jagung hibrida kepada petani untuk ditanam di lahan seluas 633 ribu ha di seluruh wilayah penghasil jagung di Indonesia mulai September 2010 hingga Oktober 2010. Hal itu dilakukan guna menggenjot produksi jagung lokal serta memproteksi ketahanan pangan dalam negeri dari dampak menurunnya produksi jagung di luar negeri. Penanaman bibit unggul ini diharapkan bisa menghasilkan penambahan produksi lokal sekitar 3 juta ton jagung di wilayah penghasil jagung seperti di Sulsel, Sumut, Lampung, Jabar, Jatim, dan NTT.

Dewan Jagung Nasional menilai upaya pemerintah untuk membagikan benih jagung hibrida sangat tepat. Namun demikian, langkah tersebut harus diimbangi dengan teknologi varietas. Jika tidak diimbangi dengan teknologi varietas, tujuan peningkatan produksi sulit tercapai. Teknologi varietas harus memaksimalkan ketepatan waktu dan harga jual. Dengan demikian, jagung dapat dioptimalkan di dalam negeri sehingga mengurangi impor.

Jagung lokal di Indonesia memiliki keragaman genetik tertinggi di kawasan Asia. Menurut Balai Penelitian Tanaman Serealia Makassar, hal tersebut merupakan keunggulan tersendiri sehingga membuka peluang besar untuk dapat mengembangkan jagung hibrida unggul. Jenis jagung lokal sangat banyak terdapat di Provinsi NTT dan NTB. Tingginya keragaman genetik jagung lokal ini dapat dimanfaatkan untuk semakin mengurangi jagung hibrida yang diperoleh dari perusahaan multinasional. Selama ini, sebagian besar jagung hibrida masih diperoleh dari perusahaan multinasional dan sedikit yang menyentuh jagung lokal. Untuk itu, perlu dilakukan eksplorasi jagung lokal dengan menggunakan teknologi molekuler.

Dengan menggunakan teknologi molekuler, maka dapat dilihat karakteristik dan gen yang terdapat dalam jagung lokal. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan untuk merakit jagung hibrida yang mengandung protein dan antioksidan yang tingi sehingga jagung hibrida yang dihasilkan juga tahan terhadap cekaman genangan, kekeringan, dan juga hama penyakit.

Produktivitas tanaman jagung hibrida di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jateng, meningkat mencapai 13 ton/ha pada masa panen 2010. Jagung yang dipanen oleh gabungan kelompok tani di wilayah Desa Kalen adalah varietas Bisi-2 dan Bisi-816. Dengan 15 kg benih/ha dan jarak tanam 70 cm x 20 cm, kedua varietas ini mampu menghasilkan maksimal 13,4 ton/ha. Keduanya hanya dibedakan dari jumlah tongkolnya. Jika Bisi-2 mempunyai dua tongkol, sedangkan Bisi-816 yang baru diluncurkan pada awal 2009, memiliki satu tongkol besar.

Dinas Pertanian dan Peternakan Sulbar mengembangkan tanaman jagung seluas 300 ribu ha untuk mendorong peningkatan produksi jagung tahun 2010 di wilayah itu. Hasil produksi komoditi jagung di Provinsi Sulbar saat ini sangat melimpah sehingga mampu mendorong peningkatan ekonomi untuk kesejahteraan para petani di wilayah itu. Ada dua kabupaten di Sulbar yang menjadi sentra hasil produksi tanaman jagung, yakni Kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju. Meningkatnya hasil produksi jagung juga dipicu banyaknya dukungan dari pemerintah pusat untuk membantu para kelompok tani yang ada di daerah tersebut. Bantuan pemerintah pusat yang dirasakan manfaatnya oleh petani selama ini berupa bantuan bibit jagung hibrida, bantuan pupuk dan beberapa jenis bantuan lainnya.

Tingkat produksi jagung di Provinsi Sulbar terus meningkat dan tahun 2010 ini diperkirakan akan menembus hingga 60.000 ton. Produksi jagung tahun 2009 sebesar 58.320 ton pipilan kering meningkat sebesar 18.068 ton (44,89%) dibanding produksi tahun 2008 yaitu 40.252 ton. Peningkatan produksi jagung tahun 2009 dipicu dengan peningkatan luas panen sebesar 2.584 ha (28,36%) dan peningkatan produktivitas sebesar 5,69 kwintal/ha (12,88%).

Sementara itu, dampak perubahan musim yang sedang terjadi sudah semakin dirasakan oleh masyarakat pertanian Jatim. Akibat anomali musim, produksi jagung Jatim diperkirakan turun sekitar 326.656 ton pipilan kering (ppk) atau sekitar 6,20% dari realisasi produksi tahun 2009 yang mencapai 5,266 juta ton ppk. Akibat hujan berkepanjangan, maka banyak petani jagung yang lebih memilih beralih tanam padi. Sehingga luas lahan produksi jagung pada tahun 2010 ini menyusut hingga 81.664 ha dengan tingkat produksi kira-kira sebesar 326.656 ton ppk. Luas lahan jagung yang tertanami hingga Agustus 2010 ini mencapai 77,69% dengan produksi sebesar 79,54%.

Meski mengalami penurunan, msyarakat Jatim optimistis produksi jagung Jatim masih surplus. Saat ini kebutuhan jagung Jatim mencapai 2,30 juta ton ppk/tahun. Sementara jika terjadi penurunan produksi sebesar 6,20%, maka diperkirakan produksi jagung Jatim akan mencapai sekitar 4,940 juta ton ppk/tahun sehingga masih ada surplus sekitar 2,64 juta ppk/tahun. Akan tetapi, penurunan ini juga perlu diwaspadai. Salah satu caranya adalah dengan melakukan optimalisasi penanaman jagung melalui bantuan bibit unggul dari berbagai program.

Di beberapa daerah, pengembangan jagung bukannya dimanfaatkan untuk produksi pangan, namun untuk pakan ternak. Oleh karena itu, jagung ditanam secara khusus yang dipanen secara keseluruhan bagian tanaman batang, daun, dan tongkol sewaktu masih muda. Sebagian besar petani mengaku lebih untung, karena hanya membutuhkan waktu hanya sekitar kisaran umur 65-75 hari setelah tanam. Dalam beberapa tahun terakhir, proporsi penggunaan jagung oleh industri pakan telah mencapai 50% dari total kebutuhan nasional. Dalam 20 tahun ke depan, penggunaan jagung untuk pakan diperkirakan terus meningkat dan bahkan setelah tahun 2020 lebih dari 60% dari total kebutuhan nasional.

Secara internasional, efek domino gagal panen di China mengakibatkan stok jagung dunia berkurang dan harga jagung ikut melonjak. Tentu saja, hal itu bisa berimbas terhadap harga jagung domestik. Saat ini, harga jagung lokal mencapai Rp2.800/kg. Diperkirakan, sampai akhir tahun 2010 nanti harga jagung bisa naik sekitar Rp3.000/kg. Faktor curah hujan yang berkepanjangan di negara-negara produsen jagung seperti Rusia, China, dan Argentina, berimbas pada penurunan produksi jagung dalam skala dunia. Faktor ini turut membuat lonjakan permintaan jagung di AS merambat naik. (AI)

Tidak ada komentar: